Kemajuan teknologi video
kompresi pada tahun 1980 berkembang dengan pesat, bersamaan dengan ketersediaan
prosesor di tahun 1990-an, evolusi di dalam penggunaan digital multimedia broadcasting
berjalan dengan cepat. Keberadaan penyiaran digital merupakan sebuah langkah
sederhana dari sistem analog ke digital. Penyiaran digital memungkinkan tingkat
kualitas dan fleksibelitas tak terhingga dengan analog penyiaran serta
menyediakan berbagai layanan yang baik karena adanya kualitas gambar dan suara
yang tinggi, interaktivitas, serta kemampuan penyimpaan. Eropa memulai usaha
penyiaran untuk menerapkan infrastruktur satelit program telivisi
direct-to-home lengkap dengan pengiriman yang memiliki kapasitas lebih dari 100
saluran satelit tunggal, yaitu DVB (digital
video broadcasting) pada tahun 1993 dan pekerjaan standarisasi untuk sistem
pengiriman satelit (DVB-S) serta kabel (DVB-C) pada tahun 1994. Secara khusus
versi terstrial (DVB-T) ditambahkan ke dalam DVB.
DVB memberikan kualitas gambar
superior dengan kesempatan untuk melihat gambar dalam format satadar / layar
lebar, bersama dengan suara mono, stereo, atau surround. Hal ini memungkinkan
berbagai fitur dan layanan baru seperti subtitling,
panduan program elektronik (EPGs), beberapa track
audio interaktif, dan konten multimedia. Program ini juga memungkinkan
untuk disebarluaskan melalui jaringan internet.
MOVING
FROM DVB-T TO DVB-H
Dua asplek yang paling penting
pada sistem DVB-T adalah penggunaan MPEG-2 pada aliran transportasi stream (TS) dan penggunaan format kode orthogonal frequency-division multiplex (COFDM).
Secara khusus, setelada data video dan audio dalam DVB-T dikompresi menurut
standar kompresi MPEG-2, data tersebut dikemas oleh SD packetized aliran stream (PES)
dan kemudian setiap paket PES dibagi menjadi paket – paket dengan panjang tetap
dari 188 byte.
Broadcasting network interfaces menerima transportasi stream,
saluran encode, dan melakukan
modulasi sebelum mengirim ke media transmisi. Pada penyiaran menengah, modulasi
yang digunakan berbeda, didasarkan pada teknik modulasi multicarrier dan COFDM. OFDM merupakan teknik membagi sinyal
informasi berkecepatan tinggi menjadi beberapa seri yang memeiliki kecepatan
sub-sinyal lebih rendah, sehingga sistem lebih efektif dalam mengirimkan
sub-sinyal secara bersamaan dalam frekuensi yang berbeda secara paralel.
DVB-H dirancang khusus untuk broadcasting
siarang TV pada perangkat batterypowered
handled mobile bersama dengan satu set spesifikasi IP datacast. Pada pengiriman konten media massa, jaringan siaran DVB-H
harus menggunakan jaringan seluler digital point-to-point
seperti 3G dan UMTS. DVB-H lebih menambahkan sejumlah fitur untuk
memperhitungkan masa penggunaan baterai terbatas pada perangkat dan lingkungan
tertentu di mana penerima beroperasi. Penggunaan tersebut disebut sebagai
teknik time slicing, di mana data
yang diterima secara berkala memungkinkan penerima untuk mematikan perangkat
ketika tidak aktif untuk penghematan daya. Sistem DVB-H menggunakan FEC (forward error connection) untuk
meningkatkan kinerja mobile dari
DVB-T.
Protokol yang digunakan pada DVB-H:
Sejak datagram IP digunakan untuk mengisi packetize DVB-H, DVB standar membawa datagram IP dalam TS MPEG-2
dengan menggunakan multiprotocol, di
mana setiap IP datagram dirumuskan menjadi satu bagian MPE. Aliran bagian pada
MPE kemudian dimasukkan menjadi aliran dasar (ES), yaitu MPEG-2 TS dengan paket
program identifier tertentu (PID).
Setiap bagian MPE memiliki header 12 byte, redudansi siklik 4 byte yang
memeriksa panjang payload (identic
dengan panjang IP datagram). Pada handled
device masa depan, DVB-H memungkinkan untuk menerima layanan audio dan
video yang ditransmisikan melalui IP pada ES yang memiliki bitrate rendah (250 kbps). Time
slicing diperkenankan untuk mengurangi konsumsi daya secara drastis
sehingga demodulasi penerima dan decode hanya
2.5% bagian dari porsi seutuhnya pada MPEG-2 TS. Prinsip time slicing:
MPE-FEC in DVB-H
Dengan MPE-FEC, IP datagram setiap time-sliced dilindungi oleh RS (Reed-Solomon)
FEC (Forward Error Correction) yang
dihitung dari IP datagram. RS (n,k) merupakan salah satu jenis kode penghapusan
di mana pesan k ukuran simbol dapat digunakan untuk membuat nk paritas simbol. Pada
dasarknya, nilai k asli ditransmisikan simbol ditambahkan simbol nk. Setiap k
dari simbol transmisi n dapat digunakan untuk memecahkan kode pesan asli.
Data RS diringkas menjadi MPE – FEC bagian yang merupakan bagian
dari brust dan langsung dikirim
setelah bagian MPE terakhir, dalam ES yang sama dengan table id berbeda dari bagian MPE, yang memungkinkan penerima untuk
membedakan dua jenis bagian pada ES. Pada perhitungan data RS menggunakan sebuah
frame MPE-FEC.
T-DMB MULTIMEDIA BROADCASTING
FOR PORTABLE DEVICE
T-DMB memiliki kesamaan dengan standar TV mobile DVB-H yang menggunakan teknik kompresi data multimedia.
Secara khusus T-DMB menggunakan MPEG-4 HE AAC untuk pengkodean audio. Data
audio dan video yang terkompresi dikemas dalam sebuah aliran transportasi
MPEG-2 (TS) dan lapisan MPEG-4 sinkronisasi (SL) untuk streaming. Terestrial digital multimedia broadcasting juga
mendefinisikan layanan konvergen dalam penyiaran dan telekomunikasi. Binary
format for scenes digunakan sebagai pilihan untuk mengaktifkan layanan siaran
interaktif. MPEG-4 BIFs merupakan bagian dari sistem MPEG-3 yang digunakan
untuk deskripsi sekuen MPEG-4.
Aplikasi lain dari T-DMB adalah visual radio, sebuah layanan
radio yang mampu mengirimkan dua frame video
per detik. Konep visual radio sangat mirik dengan slideshow yang ditawarkan oleh MOT (Multimedia Object Transfer) protocol transportasi untuk transmisi
konten multimedia pada saluran data DAB ke berbagai penerima dengan kemampuan
multimedia. Visual radio menggunakan MPEG-4 BSAC untuk penyiaran audio digital
dengan urutan frame gambar H.264/AVC.
MPEG-4 BSAC audio coding in
T-DMB
BSAC (bit-sliced
arithmetic coding) merupakan alat pengkodean audio MPEG-4 secara umum berdasarkan
pendekatan coding persepsi seperti
yang digunakan dalam MPEG-2/4 skema AAC (advanced
audio coding). Metode kompresi BSAC mirip dengan AAC kecuali pada algoritma
pengkodean lossless.
Layanan audio MPEG-4 berbasis BSAC di T-DMB mendukung penyiaran
stereo audio standar di tingkat sampling 24,
44.1, atau 48 kHz. BSAC memungkinkan kontrol bitrate adaptirf pada buffer awal lebih kecil dan hasil dari audio
digital lebih jernih. Bit slicing pada
MPEG-4 BSAC:
System specification of T-DMB
Video dan audio yang digunakan dalam
T-DMB video dan visual radio dikodekan menggunakan MPEG-4 H.264/AVC video codec dan MPEG-4 error
resilient BSAC or MPEG-4 HE AAC. Stream
dasar dalam pengkodean menggunakan multiplexing
bersamaan dengan MPEG-4 BIFs yang digunakan untuk transportasi dua arah.
MPEG-4 menentukan standar sistem untuk packetization,
sinkronisasi, dan multiplexing,
tetapi juga menentukan informasi penting seperti deskripsi adegan (scene), deskripsi objek, dan
sinkronisasi berbagai jenis media stream untuk
mendeskripsikan isi kode dari multimedia interaktif.
Berdasarkan MPEG-4 BIFs,
deskripsi adegan membahasi pengorganisasian audio visual objek dalam sebuah
adegan baik dari segi atribut spasial maupun temporal. Deskripsi objek
mengidentifikasi dan menjelaskan media stream
secara tepat untuk deskripsi adegan. T-DMB menggunakan profil inti MPEG-4
level 1 untuk deskripsi adegan dan grafis dalam siaran interaktif. Dalam
menggunaan infrastruktur transportasi, MPEG-2 pada T-DMB yang bersifat
interaktif dalam hal jumlah variabel media stream
(audio, video) dijelaskan oleh MPEG-4. Dalam pengaplikasian mekanisme lain,
multiplexing digunakan untuk membawa isi MPEG-4 ke sistem MPEG-2 yang disebut “MPEG-4 over MPEG-2 standard”. Sistem
spesifikasi pada T-DMB:
ATSC FOR NORTH AMERICA
TERRESTRIAL VIDEO BROADCASTING
The
Advanced Television Systems Committee (ATSC) digital television (DTV, A/53) standar dideskripsikan menggunakan
sebuah sistem yang dirancang untuk mengirimkan video dan audio berkualitas
tinggi beserta tambahan data dalam satu MHz terrestrial
televise 6 saluran siaran. Penekanan desain pada kualitas mengakibatkan
munculunya HDTV digital dan multichannel surround sound. Standar
ATSC digambarkan dalam beberapa layer
arsitektur yang memisahkan format gambar, pengkodean kompresi, transportasi
data, dan transmisi, seperti gambar berikut:
Video and audio subsystems in
ATSC
ATSC standar
menggunakan sintaks MPEG-2 video streaming
untuk pengkodean video dan AC3 untuk pengkodean audio. ATSC DTV standar mendefinisikan
6 format video untuk HDTV dan format video untuk SDTV. Berikut gambar subsistemn video dan audio dalam
teknik kompresi data yang tepat untuk penaplikasian pada video, audio, dan data
digital:
Service multiplex and transport
in ATSC
Multiplex servisi dan subsistemn transportasi mengacu pada
pembagian setiap bitstream menjadi
paket – paket informasi, yang secara unik mengidentifikasi setiap paket
termasuk jenis paket dan metode interleaving yang tepat atau multiplexing bitstream paket video, paket
bitstream audio, dan bitstream paket data ke dalam mekanisme
transportasi tunggal.
RF transmission subsystem in
ATSC
Sistem transmisi RF mengacu pada penyaluran penkodean dan
modulasi. Saluran coder mengambil bitrstream digital packetized, memformat, dan menambahkan informasi tambahan yang
membantu penerima dalam mengeluarkan data asli dari penerima sinyal yang karena
gangguan transmisi dapat mengadung kesalahan. Untuk memberikan perlindungan
terhadap burst dan kesalahan acak,
paket data disisipkan sebelum transmisi dan menambahkan Reed-Solomon kode FEC.
Modulasi menggunakan informasi bitstream
digital untuk memodulasi carrier pada
sinyal yang ditransmisikan.
Data services and interactivity
in ATSC
ATSC terdiri dari rangkaian standar penyiaran data yang
memungkinkan berbagai layanan data, di mulai dari streaming audio, video, atau layanan teks ke pengiriman data
pribadi. Penerima ATSC diantaranya
komputer pribadi, televisi, set-top boxes,
dan perangkat lainnya. Secara umum aplikasi
data broadcast ATSC ditargetkan
untuk konsumen agar dapat mengklasifikasi tingkat kopling pemrograman video
seperti:
a. Penonton
dengan layanan data dapat menonton TV secara bersamaan dengan menerima tambahan
data (tightly coupled)
b. Sebuah
program TV dimungkinkan dapat mengirim tambahan data yang berhubungan dengan
program tetapi tidak disinkronisasikan dengan waktu (loosely coupled)
c. Saluran
virtual yang dimaksudkan untuk melihat secara real-time (non-coupled)
Advanced
common application platform (ACAP, A/1010) merupakan standar platform yang digunakan oleh ATSC untuk
iTV / layanan televise interaktif. Di bawah ACAP, pemrograman interaktif
berjalan pada satu platform yang
disebut receiver, berisi arsitektur
yang terdefinisi dengan baik, eksekusi model, sintaksis, dan semantik.
ISDB DIGITAL BROADCASTING IN
JAPAN
Digital broadcasting yang ada di Jepang didasrkan
pada sistem serbaguna yang disebut
integrated services digital broadcasting (ISDB). Sistem ISDB dirancang
untuk memberikan layanan informasi digital terpadu yang terdiri dari audio,
video, dan data melalului satelit, terrestrial atau TV kabel saluran transmisi
jaringan. ISDB dirancang untuk memungkinkan sistem mengakomodasi layanan baru
seperti audio dan video berkualitas penyiaran data yang tinggi melalui
digitalisasi saluran transmisi yang baik.
Pada tuahun 2000 Jepang meluncurkan penyiaran HDTV satelit
pertama di dunia yang disebut BS, terdiri dari 1090 baris pemindai efektif (interlaced) sebagai format input video
MPEG-2 pengkodean sumber video sampai 5.1 channel
sinyal audio untuk MPEG-2 AAC audio. Berikut merupakan skema arsitektur
dari ISDB:
MINDMAP